Pendidikan Bermutu di tengah (tuntutan) Budaya Instan
Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan sepanjang hayat oleh semua manusia. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun berada. Bahkan mulai kita terlahir sampai sekarangpun kita masih membutuhkan pendidikan. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan tertinggal dari orang (bangsa) lain. Negara-negara lain yang lebih maju dari kita bahkan sangat memperhatikan pendidikan bagi generasi mudanya. Pendidikan yang baik harus betul-betul diarahkan dan diperhatikan secara cermat oleh semua kalangan. Bukan hanya orang-orang maupun lembaga-lembaga yang berkecimpung dalam dunia pendidikan saja, melainkan oleh semua anggota masyarakat terutama keluarga. Hal tersebut untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dalam arus globalisasi saat ini, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Saat ini zaman telah berubah. Semua orang maunya serba cepat, apalagi dalam masyarakat kita. semua orang menuntut hasil yang maksimal tanpa memperhatikan bagaimana cara meraih hal tersebut. Kebanyakan dari kita sering mengambil jalan pintas dan tidak mau bersusah payah untuk meraih sesuatu, bahkan kalau dimungkinkan mendapatkan prestasi/penghasilan tinggi tanpa kita harus bekerja untuk meraihnya. Akibatnya, budaya instan mulai masuk ke setiap kehidupan kita. Hidup di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita dapatkan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kehidupan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim di belahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau buka internet. Ingin belanja atau makan di restoran tapi malas keluar, tinggal pesan lewat telepon atau beli lewat situs. Mau transaksi —transfer uang, bayar listrik, kartu kredit, beli pulsa— tidak perlu susah-susah ke bank atau ATM. Semua bisa dilakukan lewat handphone. Bagi cewek-cewek yang ingin rambut panjang tidak perlu harus menunggu sampai berbulan-bulan. Cukup tunggu ½ jam saja dengan teknik hair extension, rambut bisa panjang sesuai keinginan.
Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal ribet. Maunya serba instan. Salahkah itu? Dalam dunia globalisasi saat ini, pilihan serba instan itu sah-sah saja untuk dilakukan. Bahkan dunia olahraga kitapun telah melakukan hal itu demi mengangkat prestasi sepakbola kita di pentas internasional. Sampai level tertentu teknologi bisa kita manfaatkan untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, memungkinkan kita mendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat. Kualitas harus tetap terjaga. “Padi 100 hari baru panen itu bagus”. Tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinya, hasilnyapun juga harus lebih baik. Jadi, proses yang cepat, baik dan bermutu tinggi harus berjalan secara beriringan.
Sayangnya, fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat orang enggan bersusah payah. Tak mau melewati proses yang panjang dan berliku, "alias malas". Yang penting cepat!. Bermutu atau tidak, itu urusan nanti. Semua orang selalu berorientasi pada hasil akhir. Proses itu tidaklah penting. Parahnya, “kemalasan” itu sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan masyarakat kita. Jadilah, banyak orang dan bahkan pejabat kita yang korupsi, terjadi kasus suap menyuap, punya gelar dan ijazah palsu, pengen cepat kaya lewat penggandaan uang dan parahnya lagi hukum di negara kitapun dapat diperjual belikan demi kepentingan oknum-oknum tertentu. seringkali kita berpikiran kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu? Kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?. Lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan hak orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, orang tak ragu-ragu mengorbankan orang lain.
Hal-hal seperti di atas akan sangat merugikan generasi muda kita, bahkan ujung-ujungnya negara yang kita cintai ini akan hancur dengan perlahan bila semua ini kita biarkan berlanjut. Mari kita tinggalkan semua budaya buruk (negeri) kita demi masa depan yang lebih baik. Dan semua itu hanya dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan kita. Kita harus lebih serius mengurus pendidikan bagi generasi muda kita. Kualitas pendidikan yang baik dengan proses yang benar, pendidikan berjenjang dan contineu akan lebih sangat bermakna dan besar artinya daripada sekedar "Instan".
Terimakasih, dan semoga bermanfaat.
Riza Faishol
maksihh gan infonya
ReplyDeleteayo gan ikutin kompotisi se-JATIM seri2 hadiahnya cukup banyak gann pendaftaranya geratiss buuan ikutin gann