LIRIK SHOLAWAT ASSALAMUALAIK - HABIB SYECH



Assalamu'alaikum Wr. Wb. sahabat pembaca yang budiman di manapun anda berada...
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga kita semuanya senantiasa diberikan nikmat berupa kesehatan, ilmu yang bermanfaat, serta umur yang barokah. Aamiin...


Bagi kita umat Islam, shalawat tentu bukanlah sesuatu yang asing. Namun apakah definisi serta manfaat bershalawat bagi kita? Berikut akan saya sajikan definisi serta manfaat bagi kita yang membaca sholawat menurut Rais Syuriah PCNU Jombang KH Abd. Nashir Fattah, yang dihimpun oleh Sholehuddin SH dari pengajian Kitab Qurratul Ain Bimuhimmatid Din di Masjid Baiturrahman Jlopo Tebel Bareng.

Mari kita senantiasa memanjatkan shalawat dan salam kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW:
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad Rasulullah

Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya. (QS Al-Ahzab 33: 56)<>

Shalawat dari Allah itu berarti rahmat. Bila shalawat itu dari Malaikat atau manusia maka maksudnya adalah doa.

Sementara itu yang dimaksud salam adalah keselamatan dari marabahaya dan kekurangan.

Tak ada keraguan bahwa membaca shalawat dan salam adalah bagian dari pernghormatan (tahiyyah), maka ketika kita diperintah oleh Allah untuk membaca shalawat yang artinya mendoakan Rasulullah Nabi Muhammad SAW  maka wajib atas Nabi Muhammad SAW melakukan hal yang sama yaitu mendoakan kepada orang yang telah membaca shalawat kepadanya. Karena hal ini merupakan ketetapan dari ayat:
فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah penghormatan itu. (QS. An Nisa’: 86)

Doa dari Nabi inilah yang disebut syafaat. Para ulama telah sepakat bahwa doa nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah. Maka tentu Allah akan menerima Syafaat beliau kepada setiap manusia yang membaca shalawat kepadanya.

Banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Diantaranya:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي كِتَابٍ لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تَسْنَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ اسْمِي فِي ذَلِكَ الْكِتَابِ

Barangsiapa berdoa (menulis) shalawat kepadaku dalam sebuah buku maka para malaikat akan selalu memohonkan ampun kepada Allah pada orang itu selama namaku masih tertulis dalam buku tersebut.
مَنْ سَرَّهُ أنْ يُلْقِى اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ رَاضٍ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ

Barangsiapa yang ingin merasa bahagia saat berjumpa dengan Allah dan Allah ridlo kepadanya, maka hendaknya ia banyak membaca shalawat kepadaku (Nabi).
مَا أكْثَرَ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِهِ أَمَرَ اللهُ جَمِيْعَ مَخْلُوْقَاتِهِ أنْ يَسْتَغْقِرُوا لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Barangsipa membaca shalawat kepadaku di waktu hidupnya maka Allah memerintahkan semua makhluk-Nya memohonkan ampun kepadanya setelah wafatnya.
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ

Mereka yang berkumpul (di suatu majlis) lalu berpisah dengan tanpa dzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada nabi, maka mereka seperti membawa sesuatu yang lebih buruk daripada bangkai.

Para ulama sepakat (ittifaq) diperbolehkan menambah lafadz 'sayyidina' yang artinya tuan kita, sebelum lafadz Muhammad. Namun mengenai yang lebih afdhol antara menambahkan lafadz sayyidina dan/atau tidak menambahkannya para ulama masih berbeda pendapat.

Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dan Syeik Ibnu Abdis Salam misalnya lebih memilih bahwa menambahkan lafadz sayyidina itu hukumnya lebih utama, dan beliau menyebutkan bagian ini melakukan adab atau etika kepada Nabi. Beliau berpijak bahwa melakukan adab tersebut hukumnya lebih utama daripada melakukan perintah (muruatul adab afdholu minal imtitsal) dan ada dua hadits yang menguatkan hal ini.

Yaitu hadits yang menceritakan sahabat Abu Bakar ketika diperintah oleh Rasulullah mengganti tempatnya menjadi imam shalat subuh, dan ia tidak mematuhi perintah tersebut. Abu bakar berkata:
مَا كَانَ لِابْنِ أَبِيْ قُحَافَةَ أَنْ يَتَقَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُوْلِ اللهِ

Tidak sepantasnya bagi Abu Quhafah (nama lain dari Abu Bakar) untuk maju di depan Rasulullah.

Yang kedua, yaitu hadits yang menceritakan bahwa sahabat Ali tidak mau menghapus nama Rasulullah dari lembaran Perjanjian Hudaibiyah. Setelah hal itu diperintahkan Nabi, Ali berkata
لَا أمْحُو إسْمَكَ أَبَدُا

Saya tidak akan menghapus namamu selamanya.

Kedua hadits ini disebutkan dalam kitab Shahih Bukhori dan Muslim. Taqrir (penetapan) yang dilakukan oleh Nabi pada ketidak patuhan sahabat Abu Bakar dan ali yang dilakukan karena meraka melakukan adab dan tatakrama ini menunjukkan atas keunggulan hal tersebut.


Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi Lirik Sholawat Assalamualaik - Habib Syech.
Sholawat ini dipopulerkan oleh Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf. Mari lihat di bawah ini : 


Versi Latin :
 ASSALAMU’ALAIK ۞ ZAINAL ANBIYA 
ASSALAMU’ALAIK ۞ ATQOL AQIYA
ASSALAMU’ALAIK ۞ AHMAD YAA HABIIBI 
ASSALAMU’ALAIK ۞ TOOHA YAA TOBIIBII 
 ASSALAMU’ALAL ۞ MUSAFFA’IFIL QIYAMAH 
 ASSALAMU’ALAIK ۞ ASSALAMU’ALAIK 
 ASSALAMU’ALAL ۞ MUSAFFA’IFIL QIYAMAH 
 ASSALAMU’ALAL ۞ MUDHOLLALI BIL GHOMAMAH 
 ASSALAMU’ALAL ۞ MUTAWWAJI BIL KAROMAH 
 ASSALAMU’ALAIK ۞ ASSALAMU’ALAIK 
 YAA ROSULLOLLAH YAA YAA NABI ۞ LAKA SYAFAA’AH WA HADAMATHLABI
ANTAL MURTAJA YAUMAZZIHAM ۞ ISYFA’LAANA YAA KHOIROL’ANAM 
 ISYFA’LANA LANA YAA HABIIBINA ۞ LAKA SYAFA’AH YA ROSUULOLLAH
YAA YAA NABI YAA NABI 


Demikian lirik Sholawat Assalamualaik - Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, terima kasih atas atensi para pembaca yang budiman dan semoga bermanfaat bagi kita semua serta jangan lupa untuk senantiasa bersholawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Wassalamu'alaikum.

Lirik Sholawat Assalamualaik - Habib Syech



0 Response to "LIRIK SHOLAWAT ASSALAMUALAIK - HABIB SYECH"

Post a Comment