PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam
mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman
mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain (Sukardi,
2011: 210). Berdasarkan hal tersebut, penelititan tindakan dapat dilakukan baik
secara kelompok maupun individu debgan harapan agar pengalaman mereka dapat
ditiru atau diakses untuk memperbaiki kualitas kerja pihak lain. Oleh karena
itu, penelitian tindakan sangat sesuai untuk meningkatkan kualitas subjek yang
hendak diteliti.
Subjek penelitian tindakan dapat berupa kelas maupun sekelompok orang yang
bekerja di industri atau lembaga sosial lain yang berusaha meningkatkan
kualitas kinerjanya. Penelitian tindakan dilaksanakan oleh para pelaksana
program dari kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen,
kepala sekolah, dan konselor) dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan
kegiatan, hambatan yang dihadapi, kemudian menyusun rencana dan melakukan
kegiatan-kegiatan penyempurnaan.
Ada empat karakteristik penelitian tindakan (Sukardi, 2011: 211—212).
Keempat karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dipecahkan merupakan masalah praktis yang
dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari.
2. Peneliti memberikan tindakan (act) yang terencana untuk memecahkan permasalah sekaligus
meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek penelitian.
3. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan selalu
dalam bentuk siklus/ spiral tingkatan
atau daur yang memungkinkan terjadinya baik kerja kelompok maupun kerja mandiri
secara intensif.
4. Adanya langkah berpikir reflektif (reflective thinking) dari peneliti baik
sebelummaupun sesudah tindakan.
Ada empat hal yang berbeda antara penelitian tindakan dengan penelitian
kuantitatif (Ary, & Associates,
2006: 541—542). Keempat hal tersebut meliputi tujuan, pendekatan,
metode, dan peran peneliti.
Tujuan penelitian tindakan adalah menginterpretasi peristiwa dan memungkinkan individu atau kelompok orang untuk merumuskan solusi yang dapat diterima untuk masalah
yang berkaitan dengan subjek yang diteliti. Selain itu, tujuan
lain dari penelitian tindakan adalah mencapai kelayakan,
kesinambungan, solusi efektif untuk masalah yang umum. Penelitian
tindakan juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah-masalah lokal dengan sedikit generalisasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tindakan adalah melihat
konteks lokal dengan fokus pada masalah tertentu dalam konteks
tertentu. Penelitian tindakan merupakan sebuah
penelitian yang didasarkan pada pengalaman dan menghargai perspektif praktisi. Penelitian tindakan menggunakan kajian
literatur singkat dan bergantung
pada sumber sekunder. Dalam
penelitian tindakan, penilaian subjektif atau otoritatif dari individu
dihargai. Penelitian tindakan terjadi dalam konteks alami.
Penelitian tindakan menggunakan metode deskripsi dan interpretasi dari dalam
situasi dan terutama
menerapkan pendekatan kualitatif untuk membantu memahami konteks atau efek dari intervensi.
Peneltian tindakan tidak harus mengikuti secara cermat prosedur
cermat yang ditentukan. Penelitian
tindakan berfokus pada realitas yang dialami dari hari ke hari. Metode yangdigunakan dalam
penelitian tindakan mencoba untuk membuat perbedaan
secara yang sangat spesifik untuk praktisi atau klien. Asumsi dalam penelitian
tindakan tidak ada orang yang bisa
mengontrol semua variabel yang relevan
ketika berhadapan dengan manusia dalam situasi sosial. Teknik yang digunakan
untuk memilih sampel dalam penelitian tindakan, yakni purposive sampling. Analisis data berfokus
pada praktis, bukan statistik, signifikansi
dan laporan data mentah. Penelitian tindakan menekankan signifikansi praktis dan meningkatkan pengetahuan tentang konteks tertentu.
Penelitian tindakan dilakukan oleh orang dalam, yakni praktisi atau guru. Ada sedikit perbedaan antara peneliti, subjek penelitian, dan peserta terlibat dalam
proses penelitian. Pendapat subjektif dari peneliti
sering dianggap sebagai data. Dalam
penelitian tindakan, peneliti memerlukan sedikit pelatihan formal untuk melakukan penelitian. Peneliti membagi
temuan informal dengan teman sebaya atau kadang-kadang dalam artikel.
Sementara model penelitian tindakan dijelaskan dalam beberapa literatur dengan cara yang berbeda, beberapa model tersebut tampaknya memiliki elemen umum. Sukardi (2011:212—213) menyebutkan bahwa
secara garis besar penelitian tindakan pada umumnya mengenal empat langkah
penting, yaitu perencanaan (plan),
tindakan (act),
pengamatan (observe),
dan refleksi/ perenungan (reflect).
Namun, secara lebih lengkap, Ary & Associates (2006:542) mengemukakan bahwa prosedur dalam penelitian
tindakan, yaitu refleksi (reflect),
perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), refleksi (reflect),
perencanaan (plan), tindakan (act), dan pengamatan (observe). Dari kedua pendapat tersebut,
prosedur yang disampaikan oleh Ary & Associates
lebih rinci jika dibandingkan dengan prosedur yang disampaikan oleh Sukardi
yang masih terkesan umum dalam penelitian tindakan. Kedelapan langkah
penelitian tindakan yang disampaikan oleh Ary & Associates (2006:542) dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Refleksi (reflect)
Pengalaman dan persepsi yang
digunakan untuk mengidentifikasi area fokus didasarkan
pada masalah. Waktu diambil untuk meninjau apa
yang sudah diketahui tentang masalah
atau area fokus dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang masalah.
2. Perencanaan (plan)
Rencana dikembangkan untuk melakukan tindakan dan atau untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk mengamati atau menangkap pengalaman atau memantau
praktik.
3. Tindakan (act)
Peneliti menerapkan rencana yang telah dibuat atau mengubah praktik dan
mengumpulkan data.
4. Pengamatan (observe)
Peneliti mensintesis dan menganalisis data.
Setelah tahap ini selesai, langkah berikutnya mengarah ke
spiral sekali lagi.
5. Refleksi (reflect)
Peneliti merefleksi dan menginterpretasi informasi
dan melaporkan hal tersebutkepada
orang lain. Sebuah pemahaman baru
tentang sifat dari
masalah dikembangkan. Sebuah
area baru terfokus diidentifikasi.
6. Perencanaan (plan)
Rencana tindakan baru dikembangkan untuk memecahkan masalah.
7. Tindakan (act)
Sebuah tindakan baru diambil dan data yang
dikumpulkan (mungkin jenis data yang sama atau
mungkin sesuatu yang berbeda).
8. Pengamatan (observe)
Data baru dianalisis, disintesis, dan
diinterpretasi. Setelah tahap ini selesai, langkah berikutnya
mengarah ke spiral sekali lagi.
Daftar Rujukan
Ary, Donald, & Associates. 2006. Introduction to Research in Education. Canada: Thomson Wadsworth.
Sukardi. 2011. Metodologi
Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
0 Response to "PENELITIAN TINDAKAN"
Post a Comment