RAGAM DAN PENGEMBANGAN ASESMEN RANAH KETERAMPILAN

Ragam dan Pengembangan Asesmen Ranah Keterampilan

A.      Asesmen Ranah Keterampilan
Mengukur ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil belajar yang berupa penampilan. Namun demikian biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus (Arikunto, 2001:182). Penilaian ketrampilan psikomotor memerlukan teknik pengamatan dengan keterandalan (reliabilitas) yang tinggi terhadap demensi-demensi yang akan diukur. Sebab bila tidak demikian unsur subjektivitas menjadi sangat dominan.
Tujuan penilaian psikomotor adalah sebagai berikut (LPP Universitas Sebelas Maret,2007:17).
a.    Mengukur perilaku mahasiswa yang kompleks (kompetensi) setelah dia menjalani proses pendidikan.
b.    Pengukuran harus mewakili kemampuan keseluruhan yang jauh lebih besar (representativitas).
c.    Penilaian bagian-bagian dari keseluruhan perilaku yang berdiri sendirisendiri hanya mempunyai sedikit arti (kognitif , psikomotor, afektif).
Dalam penilaian psikomotor, patokandariperbuatandinilaiberdasarkankebutuhandaritujuanpembelajarandanharussamasebagaimanacakupanpadapengajaran. Sesuaidenganhaltersebut, tiaptujuanumumterdahuluharusdibagikedalamcakupan yang lebihseksamaberdasarkanperbuatan yang diinginkan.

B.  Jenis Asesmen Ranah Keterampilan
1.    Teslangsung (Direct Testing)
Untukbeberapaunjukkerjayang  pastiakanmudahuntukmenentukan level ketrampilandenganmelakukanteslangsung. Tujuanutamadaritesiniakanfokuskepadaproduk, tetapimenilai proses akanjugamenjadihal yang menarik di kebanyakansituasi.
Langkah-langkah pengembangan tes langsung adalah sebagai berikut.
a.       Meninjaukembalianalisistugasuntuktugas yang akandiujikan. Mengidentifikasilangkahatauprosedurdaritugastersebut yang terdiridarikriteria-kriteria yang akandiujikan. Menetapkantingkatatau level keahlian yang dapatditerima (sebagai indicator dariunjukkerjastandar yang merupakankomponentujuanpembelajaran).
b.      Rencanakandimanalokasiunjukkerja.
c.       Daftarsemuaperlengkapan, peralatan, bahan, dansumbercetak yang disediakan.
d.      Pertimbangkanhalkhusussepertikeamanandankebutuhanakan orang lain
e.       Tulislahinstruksi yang memandulangsungpebelajarsaattesberlangsung.
2.    PenilaianUnjukKerja
Padabeberapasituasi, khususnyaketika proses darikomponendievaluasi, hal yang pentingdalampenilaiankhususnyauntukmengobservasitindakanpembelajardanmenaksirbagian-bagaintersebutkedalam criteria-kriteria yang diperlukan.
Contoh
·         Kemampuanberbicara
·         Mengaplikasikanwarnadalammelukis
·         Kemampuanteknis di pusatpembelajaran
·         Kemampuan interpersonal
·         Kemampuantukangkayudalammembuatdekkapal
Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam menilai unjuk kerja, diantaranya adalah daftar cek, dan skala penilaian. Daftarcekadalahsuatudftar yang berisisubjekdanaspek-aspek yang akandiamati (Arifin, 2009:164). Daftarcekdapatdigunakanuntukmenentukanapakahlangkahdariprosedur yang ditugaskansudahditampilkanataubelum.Hal yang perludiingatdalampengisianceklisiniadalahtidakmenentukankualitasdariperbuatan yang dilakukan.
Skala penilaian dapat digunakan untukmenunjukkannilai-nilaikhususdaritiapperbuatan yang ditampilkan. MenurutSudjana (2009:77) skalapenilaianmengukurketrampilanatauperilaku orang lainmelaluipernyataanperilakuindividupadasuatutitikkontinuumataukategori yang bermaknanilai. Hanyaperbuatan yang dapatdiobservasidanberjenjangdapatmenggunakanskalapenilaian.Skala numeric biasanyadigunakan yang terdiridaristandarmulairendahhinggatinggi.


3.    Catatan Insidental
Sebuahcatataninsidentalatauanekdotadalah instrument takterbatasuntukmengevalusaiperbuatandalambentuknarasi.LebihlanjutmenurutArifin (2009:169) adalahcatatansingkattentangperistiwa-peristiwa yang dialamipesertadidiksecaraperseorangan.
Langkah-langkah pengembangan catatan insidental adalah sebagai berikut.
a.       Mengembangkangarisbesarsecaraumumhal yang akandievaluasidanhal yang menjadifokuspenilaianberdasarkantujuanevaluasi (garisbesardapatdimodifikasisepanjangwaktusesuaidenganpertimbangan yang tepat).
b.      Menentukanpersiapanobservasidiatursebelumnyadantidakdiumumkan. Kelebihandaripersiapaniniyaitu agar meyakinkanbahwaobservasi yang dilakukanseseuaidenganwaktu yang ditentukan.   Sedangkanlokasi yang dikunjungitidakdiberipengumuman agar hal yang diobservasisealamimungkin.  Hal yang utamadantidakbolehdikesampingkanadalahijindariinstansi yang akandiobservasi.
c.       Jikainginmenggunakanalatperekamataukarema video halutamaayangharusdiperhatikanadalahpersetujuandarisekolahatauinstansi yang bersangkutan.
d.      Membuatlaporansingkatselamaobservasi yang kemudiantambahkanataugabungkandengancatatanataualatperekamsesegeramungkin.
e.       Membuatobservasitambahan. Hal inidilakukan agar data yang diperolehmenjadilebihmendalamdanlebihterperinci. Kelemahandarilangkahiniadalahakanlebihbanyakwaktu yang dibutuhkandanmungkinakanmengganggulingkungan yang dibservasidenganbanyaknyajumlahkunjungan.
4.    Penilaian portofolio
Portofolio merupakan suatu bentuk "pengujian otentik" saat menilai kinerja dalam konteks yang realistis . Tierney , Carter , dan Desai (dalam Kemp, 1994:201) secara khusus , mendefinisikan portofolio sebagai :
Koleksi sistematis oleh para siswa dan guru . Mereka dapat menjadi dasar untuk memeriksa usaha, perbaikan, proses, dan prestasi serta untuk memenuhi tuntutan akuntabilitas biasanya dicapai dengan prosedur pengujian yang lebih formal. Melalui refleksi koleksi sistematis karya siswa, guru, dan siswa dapat bekerja sama untuk kemajuan siswa.
Langkah-langkah pengembangan penilaian portofolo adalah sebagai berikut.
a.    Melibatkan siswa dalam memilih sampel dari pekerjaan mereka untuk portofolio.
b.   Memperbarui portofolio dari waktu ke waktu sehingga perbaikan atau perubahan dalam kualitas pekerjaan dapat dicatat.
c.    Berdasarkan tujuan instruksional, mengidentifikasi kriteria untuk menilai pekerjaan. Contoh : untuk mengevaluasi portofolio sampel, kriteria tersebut mungkin meliputi organisasi, ekspresi, penggunaan kalimat topik, tata bahasa yang benar, dan ejaan.
d.   Menentukanjenisevaluasinya.Kemungkinan mode, yang dapat digunakan secara terpisah atau dalam kombinasi, yang akan mencakup daftar cek ( ya / tidak ), skala penilaian (misalnya: baik, cukup, kurang), dan komentar (misalnya, " menunjukkan upaya yang baik).


DAFTAR RUJUKAN
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemp, Jerrold, E. 1994. Designing Effective Instructional.Ontario: Maxwell MacMilan Canada Inc.
Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret. 2007. Panduan Evaluasi Pembelajaran, (online). www.lppuns.ac.id, diakses pada 2 Februari 2014.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

0 Response to "RAGAM DAN PENGEMBANGAN ASESMEN RANAH KETERAMPILAN"

Post a Comment